Penyakit ditularkan melalui makanan dan minuman

Penyakit ditularkan melalui makanan dan minuman
Penyakit ditularkan melalui makanan dan minuman masuk ketubuh manusia melalui mulut.Penting kita mengetahui bagai proses penularan ini dapat terjadi, guna pencegahan maupun penanggulangan penyakit-penyakit yang ditularkan melalui makanan terkontaminasi oleh mikroorganisme. Kami menyajikan beberapa penyakit tersebut yang banyak dijumpai pada masyarakat kita dan sering menimbulkan wabah atau KLB.

Cholera
Cholera adalah penyakit yang ditandai dengan berak cair sering disebut diare bersifat akut dan sangat menular. Kolera disebabkan oleh enterotoksin yang dihasilakan oleh kuman vibro cholerae atau vibro comma

Pandemi kolera tahun 1961 bermula dari daerah endemik kolera disulawesi, menyerang 23 negara.Daerah endemik lainya adalah India dan Cina. Endemik terjadi saat berkumpulnya banyak orang. Kuman Vibro ditularkan secara langsung melaui tinja atau muntahan penderita atau secara tidak langsung disebarkan oleh lalat dan serangga lainya.

Gejala kolara diare mendadak dalam jumlah banyak ( sampai 1 liter perjam ), beruapa tinja encer yang diikuti tinja cair menyerupai cucian beras, yang berbau amais. Penderita cepat menjadi dehidrasi bahkan syok dan blia tidak segera ditangani bisa terjadi gagal ginjal.

Pencegahan harus segera diisolasi dan diobati,benda yang tercemar muntahan penderita atau tinja penderita harus disterilkan. Sumber air minum harus dilindungi,sebelum mengkomsumsi semua makanan dan minuman dimasak lebih dahulu. Lalat dan vektor lainya harus diberantas dan lingkungan harus dijaga kebersihannya.

Demam Tifoid
Demam tifoid adalah penyakit adalah penyakit infeksi khusus yang di sebabkan oleh kuman sallmonela thyphi. Demam tifoid merupakan masalah yang sangat penting di indonesia dan banyak di negara lain di dunia terutma daerah berkembang. Penyebararan demam tipoid terjadi melalui makanan atau minuman yang tercemar kuman ini, yang terdapat di dalam air,es, debu dan lainnya. Sumber infeksi yang penting adalah karira yang tidak menunjukkan gejala sakit

Gejalanya ditandai dengan demam tinggi lebih dari 40ºc penderita dapat mengalami gangguan kesadaran bahkan menimbulkan kematian akibat kelainan otot jantung.

Pencegahan deman tifoid dengan menjaga kebersihan lingkungan, pembuangan sampah dan klorinasi air minum, menghindari makanan dari serangga. Bila menemukan penderita karir harus segera dilakukan pengobatan dengan baik.

Botulisme
Botulisme adalah penyakit keracunan makanan yang di sebabkan oleh toksin yang di hasilkan oleh closcloetridium botulinum yang hidup di dalam usus hewan dan tersebar luas di alam.
Kuman ini dapat bertahan terhadap pemanansan 100ºc selam 5 jam, namun ketahanan kumannya akan menurun bila lingkungannya bersifat asam atau mempunyau kadar garam yang tinggi. Keracunan oleh kuman ii terjadi 4 jam sampai 4 hari sesudah masuknya tokson bersama makanan. Racun yang di hasilakan oleh kuman ini bersifat neurotoksik yang artinya dapat menimbulkan kelumpuhan pada otot. Sumber keracunan kuman ini adalah daging dan makanan yang di awetkan dan di simpan dalam kantong plastik kedap udara atau makanan yang di kalengkan.

Gejalanay di tandai dengan gangguan pengliatan, gangguan menelan dan penderita mengalami kesulitan berbicara. Kematian terjadi akibat gangguan pernafasan atau gangguan fungsi jantung. Keracuna ini mulai timbul 18-96 jam sesudah makan makana yang mengandung toksin botulinum. Toksin ini dapat di temukan pada sisa makanan atau tinja penderita.

Pencegahan dengan selalu memanaskan makanan awetan dan makanan kaleng sampai mendidih selama sedikitnya 20 menit. Hindari mengkonsumsi makanan dalam kaleng yang menggelembung dan makanan yang telah kadaluarsa.